DINAS PEHUBUNGAN KABUPATEN JEMBER

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN JEMBER

Minggu, 21 Juli 2013



ORGANISASI PSIKOLOGI

CLUB MOTOR


     Sepeda motor merupakan salah satu kendaraan bermotor yang murah dan mudah diperoleh kalangan masyarakat, bahkan sekarang hampir semua jalan di dominasi oleh kendaraan bermotor. Semakin mudahnya mendapatkan kendaraan bermotor saat ini menjadi faktor meningkatnya jumlah sepeda motor di Indonesia.

     Pesatnya pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor yang dikombinasikan dengan pertumbuhan penduduk juga mendukung majunya kegiatan transportasi di Indonesia, sebagian besar yang melakukan aktifitas transportasi adalah usia remaja terutama remaja pengguna sepeda motor. Karena menurut psikologi remaja, mereka lebih memiliki rasa ingin tahu dan ingin mencoba bagaimana sensasi mengendarai sepeda motor. Mereka yang memiliki hobi yang sama dan ingin mencari sensasi dalam mengendarai sepeda motor biasanya berkumpul dan membentuk suatu kelompok sendiri atau yang biasa disebut ‘club motor’.

     Keselamatan merupakan kebutuhan pokok dalam kegiatan transportasi, tetapi sangat minimnya orang saat ini yang berkendara dengan memepertimbangkan hal pokok tersebut. Terutama yang banyak mendapati sorotan pengguna kendaraan bermotor adalah berdirinya club motor. Mereka biasanya dinilai sebagai faktor penyebab tidak nyamanya kegiatan berlalu – lintas, dan kebanyakan masyarakat takut serta risih ketika club motor tersebut beroperasi dijalanan. Club motor yang mendapati sorotan buruk di kalangan masyarakat belum tentu benar, karena hanya mereka yang tergabung menjadi anggota club motor yang tau apa alasan mereka untuk menjadi bagian dari club motor tersebut.



KETERKAITAN CLUB MOTOR DENGAN KESELAMATAN JALAN

     Manusia, pada hakikatnya merupakan makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai mahkluk social pasti manusia mencari komunitas yang nyaman bagi kehidupannya. Dalam pembahasan komunitas ini, komunitas yang dimaksud merupakan komunitas manusia dalam lingkup club motor. Sebagian besar manusia saat ini menyalurkan hobi maupun kretivitasnya pada kendaraan pribadinya, hal ini terjadi terutama pada kalangan remaja.

     Club motor yang ada saat ini merupakan suatu wadah dan komunitas yang digunakan oleh kalangan remaja untuk memodifikasi kendaraan pribadinya sesuai keinginan. Dalam hal modifikasi ini terdapat club motor yang memodifikasi kendaraannya sesuai standart aturan dan adapun juga yang tidak sesuai aturan agar memiliki penampilan motor yang unik dan sesuai kretivitasnya. 

Sebagian besar kalangan remaja saat ini memodifikasi sepeda motornya dengan cara air brush untuk bagian bodi, mengganti kaca spion, mengganti ukuran ban yang tidak sesuai standart, serta mengurangi ukuran tinggi dari kendaraan pribadinya. 



     Memodifikasi motor yang tidak sesuai standart aturan ini akan membahayakan diri sendiri dan pengguna motor lain saat berlalu - lintas. Dengan melepas kaca spion, akan mengurangi jarak pandang saat berkendara, menggati ukuran ban yang tidak standart juga akan mengurangi keseimbangan ketika berkendara, bahkan mengurangi tinggi kendaraan akan berakibat fatal ketika berkendara melewati kondisi jalan yang tidak rata.

 ACTION PLAN

     Kurangnya pemahaman tehadap pentingnya keselamatan dan bahaya yang diakibatkan oleh kreatifitas yang berlebihan di kalangan remaja perlu mendapati perhatian dari pihak terkait. Dalam hal ini perlu adanya program yang harus dilakukan oleh instansi perhubungan, PTK perhubungan darat, serta kepolisian. Program terebut dilaksanakan untuk menekan pengertian keselamatan berlalu- lintas bagi kalangan remaja, adapun program yang harus dilaksanakan oleh instansi tersebut adalah sebagi berikut :
1. Pemberian sosialisasi safety riding kepada club motor oleh instansi perhubungan. 
    Pemberian sosialisasi ini dilakukan saat hari berkumpulnya club motor dengan meberikan pembelajaran         tentang safety riding dan diselingi dengan acara modofikasi motor sesuai standart

2. Pemberian reward terhadap club motor yang mematuhi aturan dalam berkendara maupun dalam kelengkapan kendaraanya.

3. Pemberian mata pelajaran safety riding sejak pendidikan usia dini ( SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi )

sumber : CLUB MOTOR YVCI
              polantas makasar images
              google images

Tidak ada komentar:

Posting Komentar